Kopi Pancong 0 Opini 12:01 PM Cong... cong... cong Kopi Pancong, tak beduet kopiku pancong... Cong... cong... cong Kopi Pancong, mau iret kopinye pancong.. Itulah sepenggalan lirik dalam lagu yang sangat populer dikota Pontianak, lagu dengan judul Kopi Pancong ini mengangkat sebuah kebiasaan kalau tidak mau disebut tradisi dari sebuah masyarakat yang membangun wilayah ini sejak 242 tahun yang lalu. Aek Kopi, kuliner yang menjadi pemikat hari-hari di kota sebelah barat Kalimantan. Pemenuhan selera atas kebutuhan dahaga tak terlupakan. Kopi Pancong, istilah ini dulunya sangat populer bagi masyarakat yang beraktivitas sehari-hari di pasar tradisional yang letaknya di jantung kota ini. Embun belum lama mengering, ketika para kuli-kuli yang bekerja memasuki sebuah kedai atau warung untuk menikmati jajanan pasar serta secangkir kopi tentunya. Memesan segelas kopi di warung-warung pada pasar tradisional, berarti kita memesan segelas kopi yang mana bubuk minuman tersebut telah tersaring pada proses pembuatan pertama kali, kecuali yang kita pesan adalah kopi bubuk, maka pelayan akan memberikan kita segelas kopi lengkap dengan bubuknya, tentu hal ini berbeda dengan kota-kota lain khususnya di Pulau Jawa. Kopi Pancong Cong... cong... cong Kopi Pancong, tak beduet kopiku pancong... Cong... cong... cong Kopi Pancong, mau iret kopinye pancong.. Itulah ... Read more » Read more »